Selamat datang di Kawasan Penyair Jawa Timur Terima kasih atas kunjungan Anda

Senin, 15 Oktober 2007

S,Yoga


S. Yoga
(Ngawi)

Lahir di Purworejo Jawa Tengah, alumnus Jurusan Sosiologi FISIP Unair Surabaya. Kini bekerja sebagai Fasilitator Kecaatan untuk Program Pembangunan Kecamatan di Sumenep-Madura.Karya- karyanya dimuat antara lain : Jurnal Cerpen, Jurnal Puisi, Graffit Imaji-Antologi Cerpen YMS 2002, Para Penari-Lomba Cipta Cerpen Naional Kota Batu 2002, Sepuluh Besar Lomba Cipta Cerpen Naional Bali Post 2002, Dari Negeri Asing-Lomba Cipta Cerpen Forum Lingkar Pena 2002, Antologi Dari Zefri sampai Puncak Fujiyama - Lomba Cerpen Kreativitas Pemuda Diklnas & IICW 2002 Antologi Puisi Indonesia 1997, Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001-Kompas, Amsal Sebuah Patung-Borobudur Awart 1997, Lampung kenangan : Lomba cipta Puisi Krakatau Awar 2002, Lomba Cipta Puisi Krakatau Awar 2004, Maha Duka Aceh : Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin 2005, Semi Finalis Poetry Com Agustus 2002, Lomba Cipta Cerpen dan Puisi KOPISISA 1998, Permohonan Hijau-Antologi Penyair Jawa Timur 2003, Dewan Bahasa Malaysia. Dan termuat di media massa lokal dannasional. Puisinya Shiluet Negeri Tropis pernah dibahas dan dibacakan di Radio Jerman. Filmnya : Ia yang Pergi dan Ia yang Kembali terpilih sebagai film terbaik.Naskah Drama :Rumah di Tubir Jurang terpilih lima naskah untuk dipentaskan dalam Festival Teater Remaja se-Jawa Timur 2005. Salah satu puisinya :

Joko Tole

aku lahir tanpa ayah dan ibu yang merumat
seolah anak jadah yang tak terhormat
menurut cerita tiba tiba aku lahir karena terjerat
sepasang kekasih yang bermesraan berat
dalam mimpi yang gawat

aku ingin sekali mencari
ayah dan ibu

aku datangi pasar pasar
terminal terminal, tambak tambak
sungai sungai, sampan sampan, ladang ladang
pedagang tembakau, petani garam, pandai besi
para nelayan dan bromocorah
tak seorang pun tahu
mereka hanya menjawab dengan
pandangan mata mendelik
dan menjauh dari bangkai hidup

para kyai dan para dukun
mengusahakan bahwa aku
lahir dari bumi dan berayah langit
di mana aku berdiri
di situlah aku dipangku ibu
di mana aku memandang
di situlah aku menatap ayah
maka aku memandang malam kelam
sebagai ayah sepanjang hayat

aku seberangi samudra dengan asin garam
aku bertanya kepada laut luas
di mana ayah ibuku
gelombang laut menjawab
kembalilah ke daratan
dan tancapkanlah sepotong kayu

buat kamu berteduh
lawanlah musuh musuh alam
agar kau mengerti kehidupan
di situlah kau akan bertemu ayah ibumu
yang sebenarnya
kebenaran akan terkuak
sehelai demi sehelai
kebaikan akan terpancar dari jiwamu
yang bijak dan pemberani
rahasia hidup akan terwujud
dari hati nurani yang abadi

di bawah pohon gayam aku bersamadi
dengan kelelawar merah menemani
bergantungan di rahang rahang pohon
berhari hari tubuhku seperti batu
lumut melumut habis ragaku
namun jiwaku semakin bersih
dari rasa dendam dan benci
kini pohon pohon tumbuh dalam jiwaku
buah buah merekah dan matang dalam jiwaku
binatang binatang berumah dalam jiwaku
lautan berdeburan dalam jiwaku
angin berembusan dalam jiwaku

namun perjalanan masih panjang
mencari ayah ibuku sendiri
ayah ibu yang melahirkanku
ayah ibu yang menciptakanku


*Legenda asyarakat Madura seorang tokoh pemberani yang konon
lahir dari sebuah mimpi Putri Koneng dan Adipuday

Sumenep, 2005

Tidak ada komentar: